Mktipikor_ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Tasikmalaya puskesmas Kecamatan Bojongasih /29/02/2024 - Stunting masih merupakan kendala dalam pembangunan SDM Indonesia. Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Model pendekatan BKKBN dalam percepatan penurunan stunting melalui penanganan/prospektif diantaranya, program siap nikah, siap hamil cegah stunting, program pengendalian jarak dan jumlah kehamilan melalui program keluarga berencana (KB) pasca persalinan, melalui edukasi tentang gizi balita
Periode ini mulai dibentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berdasarkan Keppres No. 8 Tahun 1970 dan sebagai Kepala BKKBN adalah dr. Suwardjo Suryaningrat. Dua tahun kemudian, pada tahun 1972 keluar Keppres No. 33 Tahun 1972 sebagai penyempurnaan Organisasi dan tata kerja BKKBN yang ada.
Penanganan stunting oleh Pemerintah Desa dirumuskan dalam sebuah program bernama Pencegahan dan Percepatan Penanggulangan Stunting Terintegrasi, meliputi beberapa kegiatan, yaitu:
- Posyandu Balita dan Ibu Hamil; ...
- Posyandu Remaja; ...
- Kunjungan Pendamping Keluarga; ...
- Kelas Balita Stunting dan Kelas Parenting.
- Perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun. ...
- 2. Berikan ASI. ...
- Perbaiki masalah menyusui. ...
- 4. Beri olahan protein hewani pada MPASI. ...
- Imunisasi rutin. ...
- 6. Memantau tumbuh kembang anak. ...
- 7. Perilaku hidup bersih dan sehat. ...
- Memakai jamban sehat.


Posting Komentar