KELUHAN ORANG TUA SISWA TERKAIT PUNGUTAN LIAR " PUNGLI "DI SMA NEGRI SITURAJA HINGGA JUAL PADI UNTUK IKUT STUDY TOUR

 SMA Negeri 1 situraja jln, kaum no 14 Kecamatan situraja kabupaten sumedang Propinsi jawa Barat 


Mktipikor_ Diduga lakukan pungli ( pungutan liar ) untuk acara perpisahan sekolah dan study tour, Sehingga orang tua siswa ( wali murid ) mengeluhkan permasahan pungutan tersebut. Sampai sampai belain jual padi demi anak nya untuk ikut tour 


Yang paling berat tutur orang tua murid yang enggan menyebutkan identitasnya yaitu bayar study tuor yang diadakan disekolah tersebut dan pungutan untuk perpisahan.....red.


Berkisar Rp.150.000  kurang lebih persatu siswa.  Untuk study tour ke kota Jogja kurang lebih Rp. 1.100.000,00 per siswa.


 Sedangkan sesuai dengan peraturan pemerintah di larang melakukan study tour untuk menjaga keselamatan imbuhnya. 


Banyak persoalan dan kejadian yang menyebabkan kecelakaan, Tapi sma Negeri 1 situraja tidak menggubris peraturan gubernur dan dinas pendidikan dan kebudayaan biar pun sudah mengeluarkan nota larangan 


Ada salah satu orang tua murid yang enggan menyebutkan iddntitasnya, mengeluh menurut orang tua murid sampai sampai pinjam sana sini untuk anaknya karna orang lain ikiut tour 


Sedangkan pemerintah sudah mengeluarkan nota dinas nomer 421,7/0031/1/sek/111/2024 yakni larangan sekolah negeri baik itu sma maupun SMK menggelar kegiatan study tour disekolah yang melanggar kan di berikan sangsi tegas 


Saat awak media mencoba kompirmasi kepada humas nia kurniawati terkait pungutan tersebut 


Malah melempar kepada komite adang awak media mencoba menghubungi komite dan komite membenarkan ada pungutan tersebut untuk soun panggung dan snac sebesar 150 


Dan awak media meminta no kepala sekolah iwan kartiwa, Pihak sekolah tidak memberikan Sampai berita ini naik pun tidak ada penjelasan terkait pungutan perpisahan dan study tour ke joga


Kepada ombudsman dan siberpungli dan APH tindak tegas oknum sekolah tersebut. 


Kaperwil Jabar * Dedi, S *

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama