TEMUAN BPK RP.400 JUTA HINGGA PROYEK 10 MILYAR DI DUGA GAGAL KONTRUKSI

 Proyek Perpustakaan Senilai 10 Milyar Diduga Gagal Kontruksi, Pernyataan Kadis Mengejutkan Pihak Pelaksana Jd Temuan BPK .


MK TIPIKOR Poso - Usai diresmikan Proyek perpustakaan Poso menuai sorotan dari kalangan masyarakat, dengan adanya dugaan gagal kontruksi terhadap sebuah bangunan senilai 10 miliar kondisi bangunan tersebut sangat Memprihatikan menjelang dimusim hujan deras 16 Juli 2024, gedung perpustakaan yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), tahun anggaran 2023, mengalami genangan air yang diakibatkan rembesan air hujan melalui bocoran atap bangunan.


Ironisnya, dari pengamatan media diketahui anggaran pembangunan yang menelan 10 milyar diduga tidak sesuai dengan bestek sehingga jauh dari harapan masyarakat untuk memiliki gedung perpustakaan yang representatif serta menjadi taman bacaan yang memadai jika sewaktu dimusim cuaca buruk.


"Adapun menjadi dasar komplen masyarakat dana sebesar itu yang dibangunan dengan uang dan keringat rakyat, namun hasil pembangunan terkesan asal jadi oleh pihak pelaksana diduga kurang profesional dalam menangani bangunan kontruksi" Ucap warga setempat yang enggan dikorankan namanya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Daerah kabupaten Poso Rolex T, saat ditemui diruangan pembangunan Perpustakaan Kamis(18/7) membenarkan kondisi bangunan digenangi air yang disebapkan merembes air hujan dari posisi ujung atap agak berjauhan dengan tembok.Kata"Rolex.


Adapun celah air lain masuk merembes kelantai dua ditemukan melewati pemasangan kaca yang tidak dipenuhi dengan lem sehingga menimbulkan cela lubang mengakibatkan air hujan masuk keruangan,namun kondisi kaca saat ini suda diperbaiki tinggal menunggu tukang kerja dari pihak kontraktor yang akan memperbaiki atap yang berjauhan dari permukaan tembok.



Disindir dengan dugaan kurangnya Profesional pihak ketiga dalam kontruksi,Rolex enggan berkomentar namun dirinya membeberkan pihak kontraktor dalam pelaksana proyek mendapatkan temuan oleh BPK sebesar 400 juta, sehingga dengan temuan BPK tersebut pihak kontraktor merasa kecil hati dengan kami pihak Dinas yang mana Katanya kami tidak membantu dalam penjelasan ke BPK.



Menariknya kata, Rolex dalam permasalahan proyek ini saya sudah mencoba menghubungi pihak pelaksana yaitu CV Frili yang beralamat di kota Tentena, kabupaten Poso,bahkan kami sudah mendatangi rumahnya untuk meminta segera melakukan langkah langkah perbaikan terhadap kerusakan yang ada. 


Namun kedatangan kami tidak digubris pintu pagar tidak dibukakan untuk kami masuk,merasa tidak ditanggapi kedatanganya Rolex melaporkan langsung ke Sekab dengan mengirimkan foto pembuktian bahwa Kami suda mendatangi rumah pihak pelaksana.

(Arwis).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama