Harga Tembakau Anjlok Drastis Membuat Petani Di Praya Timur Menangis


Praya Timur, 29 Agustus 2025 – Para petani tembakau di Kecamatan Praya Timur kembali harus menelan pil pahit. Harga tembakau di tingkat pengepul turun drastis dan tidak stabil, sehingga membuat banyak petani merugi.

Salah seorang petani asal Desa ganti semoyan mengaku kecewa karena harga yang ditawarkan tidak sebanding dengan biaya produksi. “Kami sudah keluar banyak biaya untuk pupuk, obat, dan tenaga kerja. Tapi begitu panen, harga jatuh. Kami benar-benar bingung,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Pantauan di lapangan, harga tembakau yang sebelumnya bisa mencapai Rp 45.000 – Rp 55.000 per kilogram, kini anjlok hingga hanya ditawarkan sekitar Rp 7.000 per kilogram untuk kualitas rendah. Bahkan, jenis tembakau coklat yang biasanya menjadi andalan petani, saat ini tidak lagi diterima dengan baik. Harga jual sangat minim, hanya Rp 7.000 per kilogram, meskipun untuk kualitas terbaik kelas 1, 2, dan 3 bisa mencapai Rp 55.000 per kilogram.

Koordinator Lapangan LSM Sasaka Praya Timur menegaskan bahwa masalah harga tembakau kali ini diperparah dengan sikap pihak gudang yang tidak menerima tembakau coklat dari petani. Akibatnya, banyak petani terpaksa menjual dengan harga sangat rendah atau bahkan tidak laku sama sekali. “Petani jadi bingung, mereka sudah keluar modal besar, tapi tembakaunya ditolak gudang. Ini jelas merugikan masyarakat,” tegasnya.

Kondisi ini membuat banyak petani merasa putus asa, bahkan ada yang menyebut hasil panen tidak cukup untuk menutup hutang modal.

Para petani bersama LSM Sasaka berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan mencari solusi agar harga tembakau kembali stabil. Mereka meminta adanya regulasi dan campur tangan dari pihak terkait agar penderitaan petani tembakau di Lombok Tengah, khususnya Praya Timur, tidak terus berlarut.

  **Usman jayadi.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama